Selasa, 31 Mei 2011

Kurangkai Empat

Awan.

Warna putihmu menggebu
mengajak ku ingin mengenalmu
di saat rindu hinggap menerpaku
ingin rasanya kuterbang keputihmu
menghirup bebasmu, tanpa perlu mengadu.

Pelangi.

Indahmu sungguh membahana
ingin kecerita pada dunia
saat kelam datang menyapa
selalu memberi ku hadiahkan cinta
kau menghibur ku dengan tatapan senja

Hujan.

Butiran lembut turun menurut
tak ada bantahan menyulut
hanya ikhlas yang kau pungut
demi satu tujuan tersebut
dalam perintah tugasnya tersebut

Bintang.

Engkau pun tak kalah dengan awan
atau pelangi yang punya warna kenangan
kau tetap berkelip jadi penerang
kau tetap pelita saat kegelapan datang

**

Dan ceritamu awan, pelangi, hujan dan bintang
selalu meninggikan imaji untuk tersenyum tenang
tanpa tersentak masalah yang lalu-lalang
tanpa memikirkan peluh mengenang
kalian selalu hadiahkan senyum terang



Pilo. 01.06.11

Senin, 30 Mei 2011

Malaikat ?!

Sungguh aku tidak dapat penjelasan
Tak sanggup kutebak kenyataan
Yang kutahu kau utusan tuhan

Sayap mu entah bagaimana
Lebih lagi rupamu seperti apa
Sungguh berjuta rahasia kau bawa

Malaikat !
Seandainya kau menjelma
Kan ku peluk erat jiwa
Ku ciumi aroma surga, yang kau bawa.
Mengharap kau bawakan ilmu untuk ku, Dari-Nya



Pilo.
31.05.11

Bidadari Mimpi

Tidak ada komentar untuk puisi yang aduhai
Mengharap mimpi tidak pernah sampai
Namun ku yakin padamu, jawab itu segera kau gapai

Tunggu sejenak cahaya terangi
Mimpi yang kau ingin pasti terpenuhi
Tinggal selangkah lagi, jangan kau tangisi

Sebuah harap kau bungkus rapi
Aku tahu itu dan kau tak bisa bersembuyi
Dari hati kau lahirkan puisi, agar segera meninggalkan sepi.

Berjanjilah bidadari kecil
Jika mentari bersinar di hati
Tak ada lagi tangisan yang menjadi
Yang ada hanya tersenyum lepas bersama mimpi, Yang terpenuhi..




Pilo 30.05.11

Toejoeh..

Telah kau Ciptakan angka tujuh, hari yang tujuh, bumi yang tujuh
engkau tujuh kan pula angaota tubuh,
kaki, tangan, mata, rambut, telinga, mulut dan hidung.

Terkadang
kaki ku suka melangkah ke arah dosa laranganmu
tangan selalu menjahilimu
mata berzina dihadapanmu
rambut karena hati melanggar syariatmu
telingan mendengar aib-aib umatmu
mulut sia-sia tanpa dzikirmu.

Disetiap kasalahan tujuh ku,
ada satu yang tak pernah berbohong padamu
karena kuasamu, anugerahmu, hidung selalu punya kejujuran karenamu
jika itu bau dia akan katakan bau, jika wangin dia akan katakan wangin hanya karenamu. melalu hatiku.




Banda Aceh 12-oct-2010

Minggu, 29 Mei 2011

Untuk kembali

Ijinkan langkah untuk menari,
Berkeliling kota sambil bernyanyi,
Bersama sahabat yang mengerti,
Akan sepinya jiwa bidadari.

Ijinkan langkah untuk pergi,
Berceria jenaka diantara taman surgawi,
Tak ada yang terbata dari sepi,
Hanya senyum merekah bersama pucuk mimpi,

Tunggu kami, sedetik lagi kembali,
Untuk apa engkau tangisi
Kami akan kembali ke rumah ini
Untuk berbagi tentang perjalanan kami



Pilo.29.05.2011

Sabtu, 28 Mei 2011

Rasa Ini


Ingin kepantai malam ini !!
Berteriak sepuas nya,
Tak ada yang melihat,
Mungkin hanya pepohonan malam yang kedinginan.

Ingin Ingin kepantai malam ini !!
Mencurahkan titk titik perasaan,
Kelihatan saja tertawa terbahak,
Namun tersimpa duka yang berkarat.

Ingin kepantai malam ini !!
Bercumbu dengan desiran angin pantai,
Tak perduli gelap menyapa
Asal galau ini tertinggal lah disana, jangan ikut kembali, tetap disana, diujung pantai bekelana.



Pilo. 21/Mei/2011

Pasrah dalam penantian

Dalam sadar ini ada yang terlewati
Hari dan tahun silih berganti tanpa kompromi
Disatu sudut hati aku meragu
Menyatu dalam cemburu tak berkesudhan

Cemburu dalam penantian panjang
Pasrah menanti ketidakpastian
Aku terpuruk dalam hangatnya mimpi
Mimpi yang dulu pernah kurangkai

Pelangi yang menyimpan warni
Aku iri hati melihat kebersamaan kalian
Melihat dekapan erat dengan awan
Melihat kebersamaan yang tak terpisahkan



Pilo. 22/Mei/2011
Untuk seorang sahabatku yang lagi merindu.

Ibu dalam cinta

Ibu !!
Jasamu sepanjang zaman
Ikhlasmu tak pernah lekang
Senyummu merebak bak bunga dalam taman

Ibu !!
Segala resah gelisahmu tak pernah terlihat
Saat bibirku latah membantah
Senyum indahmu tetap merekah

Ibu !!
Kulukis wajahmu dipeta hatiku
Agar segala kenangan tak mudah kulupa
Karena kutahu surga itu ditelapak kakimu, Ibu.



________________________________
18/Mei/2011 Pilo. 02:37

Kasih tak sampai


Aku merindu setiap rasa
mencintai tidak hanya dibibir saja
Aku merindu sosok setia 
Bukan hanya pelepas lara

Saat hati bertautan rindu
Kemana pergi untuk mengadu
Hanya padamu satu harapku
Agar engkau pun merasakan harapku

Pergiku untuk pulang
Hadirmu untuk kukenang
Pergiku untuk pulang
Tapi tetap saja kau menghilang


Pilo. 25.05.11



Laduni

Segelas kopi menemani ku malam ini
Di balik monitor reot yang sebentar lagi mati
Hanya ada aku disini, hanya aku
Di temani kursi tanpa penghuni

Kulihat lagi di sekeliling kanan dan kiri
Yang ada hanya dinding-dinding sepi
Tak ada lukisan kaligrafi
Atau gambar menara yang menjulang tinggi

Ya, Hanya aku berdinding sepi
Yang lagi menghayati arti laduni
Katanya harus berlajar wahbiy
Melajutkan jalan menuju kasbiy

Antara Ma'rifat dan Khufarat
Tersimpan seribu bahkan berjuta syafa'at
Ilmu ghaib melalui kasyf pertanda itu adalah ma'rifat
Adapun itu Khufarat hadiah Allah Swt untuk shalik taat.




--------------------------------------…
Pilo. 26.05.11

Si Tua Jenaka

Kulihat lagi si tua jenaka
Pulang malam sudah biasa
Batuk berdahak darah pun ia tertawa
Tak kenal menyerah pantang mengalah katanya

Kulihat lagi si tua gembira
Pagi pergi pulang tangah malam buta
Mengais rezeki yang tak seberapa
Demi keluarga tercinta ia ihklas saja

Tak kulihat lagi pria tua berjenaka ria
Kemana langkah tengah malamnya ?
Apakah tersesat di tengah mendung senja
Atau tersesat dalam rimba

Tak kulihat lagi pria tua setangguh baja
Hanya kertas layang merah tertancap dirumahnya
Serta berduyunan manusia bermurung duka
Oh pak tua jenaka, rupanya kau telah berpulang selamanya.
Pulang ke surga ciptaan-Nya



Pilo.27.05.11
Apresiasi untuk seseorang.

Sabtu, 07 Mei 2011

Merindukan Pelangi

Kamarin seolah bunga yang pernah layu mekar lagi
Kenapa tiba tiba menghilang dalam mimpi
Apa aku yang terlaluber harap asa menggapai awan
Heheheeh aku terdiam sejuta kata

Tak dapat kumengerti jalan hidup dan cinta

Kadang ia lembut bagaikan angin
Kadang ia menghiasi kekalutan
Kadang ia hadiahkan penawar dalam luka

Ingin menjerit dihamparan pantai

Tak ada yang melihat
hanya aku
Dan kamu pasir
Dan mungkin rerumputan yang menguning
Ataupun pepohonan ara yang rimbun
Aku belum mengerti



Rasa yang kini melekat
Ingin berangan untuk memikat
Hayal tak pernah menancap
Yang ada luka nestapa

Haahahaah..
Aku tertawa dalam dera
Biarlah yang kurasa ini mengalir ke sanubari ikhlas
Untuk mengajak kompromi hati yang miris

Bodoh ah....
Aku lelaki !!
Harus tegar
Setegar samudera mengapit lautan
Harus! tak boleh menyerah !!







Pilo 12:22PM